Dalam tasbihmu.
Masih dlm tasbihmu yg kutunttut slalu.
Kutuntut langkah ini berjalan meninggalkan tasbihmu.
Aku kecil tanpa pamriih
aku hina tanpa caci.
Aku berontak tanpa daya
aku hidup tanpa arah dan tujuan
aku mati masih bernapas dg jiwa.
Dalam tasbihmu.
Masih dalam tasbihmu yg kutuntut slalu.
Kutuntut jiwa ini melangkah kembali menyatu bershap dalam banjaran kesadaran.
Aku.
Kecil
hina
berontak
hidup
mati,dan
aku d tasbihkan dalam ciptaanya.
Dalam tasbihmu.
Ku d tasbihkan menjelma diri,xg ku mafhum.
Dalam tangan ini kugenggam tentang aku.dan tanda tanya besar.
Dalam kemafhuman ku bertemu dg jawabmu yg kecil sangat.
Aku adalah diri ini.
Yg kau cipta,dalam altar yg kau tasbihkan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
PANCASILA DAN BERBAGAI DEFINISI
Review Buku Kaelani klik link dibawah ini https://docs.google.com/document/d/142IaPq55EThm5V0yfzz-dE0drDFMDc2Lfn9UcIib330/edit?usp=sh...
-
Soeharto dan Tradisionalisme Jawa dari rizkibulsarra"s weblog I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang “tidak ada studi m...
-
Judul:Peran Pembisik Elit Pesantren Dalam Formulasi Peraturan Daerah (Perda) no. 7 Tahun 2014 Mengenai Tata Nilai Religius Kota Ta...
-
LOCALSTONGMAN DAN BOSISME Oleh:Yosef Nursyamsi Tasikmalaya merupakan wilayah di priangan timur yang mengalami perkembangan seca...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar