Rabu, 03 September 2014

PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN LAMBANG DAN PEMILIH TRADISIONAL (sebuah basis kekuatan politik di tasikmalya)



PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN
LAMBANG DAN PEMILIH TRADISIONAL
(sebuah basis kekuatan politik di tasikmalya)
Oleh :Yosef Nursyamsi  
Partai politikmerupakam suatu kelompok terorganisir yang angota angotanya mempunyai orientasi nikai dan cita cita yang sam,tujuan kelompok ini ialah intik memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik dengan cara konstitusional dalam malaksanakan programnnya.
Menurut sigmunt nurmann dalam modern political parties (1963)mangatakan bahwa definisi partai politik adalah “organisasi dari aktivis aktivis politik yang berusaha untuk  menguasai kekuasaan pemerintahan serta merebut dukungan rakyat melalui persaingan dengan suatu golongan atau golongan golongan kainyang mempunyai pandangan berbeda”
Sedangkan menurut geovani satori partai politik merupakan suatu politik yang mengikuti pemilu dan melalui pemilu mampu menempatkan calon calon menduduki jabatan jabatan tertentu.
Dari definisi partai politik di atas dapat ddiambil kesimpilan bahwa partai politik merupakan perantara yang besar dyang menghubungkan kekuatan kekuatan dan idiologi social dengan lembaga lambaga pemerimtahan tang resmi.
Partai politik jga dipandang sebagai kekuatan politik yang paling dominan dan berpengaruh langsung terhadap kelangsungan sendi sendi Negara dan pemrintahan berbeda dengan organisasi lain seperti mahasiswa,pers dan lsm.dimana partai politik mempunyai fungsi yang berkaitan langsung dengan dikingan,kekuasaan,dan berperan dalam masalah ketatanegaraan baik berupa perwalikan politik masyarakat di parlemen,menyerap aspirasi masyarakat,dan membuat kebijakan.
Adapun fungsi partai politik yang tidak dimiliki oleh organisasi leluatan politik lain seperti pers mahasiswa,militer dan lsm adalahah sebagai berikut:
a)             Fungsi Refresentatif
Fungsi perwakilan atau political refresentation merupakan konsep bahw seorang pewakil mempunyai kemampuan ddan kewajiban intik bicara dan menyampaikan asfirasi atas nama kewlompok yang lebih besar atau mewakili rakyat atas nama partai poliitik .
Fungsi refresentantip ini berkautan erat dengan pemili dimana rakyat diberikan keleluasan dan kenenasan dalam memilih atau menentukan siapawakil mereka di parlemen secara langsung dan bebas.
Adanya representatip ini memetakan partai mana yamg memiliki dominasi dan kekuatan politik paling domminan dan berpengaruh terhadap tingkat kepercayaan dan keterwakilan rakyat di suatu daerah.dengan kata lain patrai politik memiliki fingsi untuk menempatkan wakil wakilmya dalam menduduki posisi atau jabatan tertentu.

b)            Fungsi Konvensi
Istilah konvensi memang baru-baru ini terdengar dalam kancah politik Indonesia, Demokrat menggunakan istilah konvensi sebagai sarana untuk menyeleksi dan mengatahui seberapa besar tingkat popularitas dan elektabilitas calon yang akan Ia calonkan sebagai eksekutip nantinya. Konvensi ini muncul, salah satu sebabnya adalah karena sang ketua umum sudah tidak dapat lagi bertarung dalam kontestasi pemilihan presiden.

Secara teoritis, konvensi akan menjadi inovasi baru untuk mendapatkan aktor-aktor politik nasional yang baru. Hal ini sesuai dengan beberapa fungsi yang diemban oleh partai yaitu sebagai  sarana rekruitmen politik dan sebagai sumber input aktor-aktor pengisi jabatan publik. Konvensi juga dapat menjadi jalan bagi seseorang yang dirasa memiliki kapabilitas tetapi tidak memiliki kendaraan politikuntuk dapat berjuan dalam kontestasi ini, karena calon eksekutp dan wakilnya hanya dapat dicalonkan oleh partai politik, ataupun gabungan partai politik.
Tetapi, perlu dicermati bahwa jika kita melihat peserta konvensi yang ada, perlu kiranya ada pengawasan ketat dari masyarakat. Ada beberapa peserta konvensi yang  berasal dari lingkungan pejabat publik. Hal ini perlu pengawasan keras dari masyarakat, karena sebagai pejabat publik melekat padanya kewenangan, fungsi dan fasilitas yang harus dipertanggungjawabkan.Jangan sampai, karena konvensi ini, kinerja sebagai pejabat publik menurun atau bahkan menggunakan kewenangan dan fasilitas yang melekat padanya untuk keperluan pribadi demi mendulang dukungan dalam konvensi.

c)             Fungsi Agregasi
Dalam masyarakat begitu banyak perbedaan kepentingan, yang bisa juga saling bertentangan.Partai politik mempunyai fungsi untuk menampung, menganalisa dan memadukan berbagai kepentingan yang berbeda itu untuk di jadikan sebuah alternatif kebijakan umum, yang kemudian diperjuangkan dalam pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik.
Intik merumuskan suatu kebijakan diperukan inputatau masukan dan asfirasi dari masyarakan dan kekuatan politik lainya seperti mahasiswa,pers lsm dalam menyanpaikan aspirasi dan tuntutanya sehinga nantinyaakan di kelola oleh wakil rakyat di parlemen melalui program legislasii nasional sehingga apabila  input atau kebujakna ini mencerminkan kepentingan orang banyak  maka akan di jadikan sebagai kebujakan atau out put dari aspirasi tersebut.

d)            Fungsi Integrasi/Sosialisasi
Sosialisasi politik merupakan proses pembentukan sikap dan orientasi politik pada anggota masyarakat. Sosialisasi politik akan terlaksana jika ditentukan oleh lingkungan sosial, ekonomi, dan kebudayaan di mana seseorang/individu berada. Selain itu juga ditentukan oleh interaksi pengalaman-pengalaman serta kepribadian seseorang. Sosialsiasi politik merupakan proses yang berlangsung rumit yang dihasilkan dari usaha saling mempengaruhi di antara kepribadian individu dengan pengalaman-pengalaman politik yang relevan yang memberi bentuk terhadap tingkah laku politiknya. Pengetahuan, nilai-nilai, dan sikap-sikap yang diperoleh seseorang itu membentuk satu persepsi, melalui mana individu menerima rangsangan-rangsangan politik.Tingkah laku politik seseorang berkembang secara berangsur-angsur.
Menurut Husin (2012 : 59) Partai Politik memiliki fungsi sebagai sarana sosialisasi politik yang merupakan proses dimana seseorang memperoleh pandangan, dan nilai-nilai dari masyarakat. Lewat proses ini diharapkan partai politik dapat membantu peningkatan identitas nasional dan integrasi nasional
menurut meriam budiarjo dalam dasar dasar ilmu poltik”sisi lain dari fungsi sosialisasi politik adalah upaya menciptakan image bahwa ia memperjuangkan kepentingan umu.ini penting jika dikaitkan dengan tukuan partai untuk menguasai pemerintahan melalui pemenengan dalam pemilu.”

e)             Fungsi Political Control
Kontrol politik, ialah kegiatan untuk menunjukkan kelemahan dan penyimpangan dalam isi suatu kebijakan atau dalam pelaksanaan kebijakan yang dibuat dan dilaksanakan pemerintah.Pelaksanaan kontrol politik mestinya berdasarkan tolak ukur yang jelas agar bersifat obyektif.
Seliain fungsi partai polititik di atas partai politik juga mempinyai fingsi sebagai penyeimbang eksekutip atau pemerintahan sebagau chek and balance sehingga tidak terjadi dominasi kekuasaan oleh eksekutip.Partai politik judga berfingsi sebagai agen perubahan sosial politik
Di kota tasikmala partai politik juga menjadi sebuah kekiatan politik yang paling dominan dalam menentukan pemerintahan.salah satu kekuatan poltik yang paling berpengaruh danmenjadi basis kekuatan politik tasikmalaya adalah partai perstuan pembangunan.
Ditengah turunya elektabititas partai persatuan pembangunan di tingkat nasional justru di tasikmalaya elektabikitas partai perstatuan pembangunan mengalami kenaikan dan semakin solid dan mampu mengantarkan wakil wakil dari PPP ke tingkat DPR pusat.
Hal ini membuktikan bahwa basis dan kekuatan politik ppp berada di tasikmalaya bahkan selama lebih dari dua periode ppp berhasil menguasi pemerintahan baik di parlemen Maupun eksekutip.
Sebagai kekuatan politik yang berbasis di tasikmaya PPP tentunya memililiki strategi dalam melanggengkan kekusaan dan meraih dukungan masyarakat terhadap PPP.
Halini dapat dilihat dari beberapa stategi yang diterapkan olehPPP mengamankan ssuara PPPdi kota tasikmalaya.
1)             Lambang Ka,Bah Sebagai Marketing Politik
Setelah reformasi PPP kembali menggunakan azas islam dan menggunakan ka,bah sebagai lambang partai,secara marketing politik yaitu strategi partai untuk mendapatkan kemenangan dalam pemilu,sejatinya lambang ka,bah ini merupakan marketing politikkarena dapat mempengaruhi para pemilih tradisional yang menganggap bahwa ka,bah merupakan symbol atau lambang besar umat islam bahkan sebagai kiblatnya umat islam.
2)             Tokoh Ulama Dan Pesantren Sebagai Tokoh Yang Kharismatik Dan Sentralistik
Adanya tokoh tokoh ulama atau pesantren yang maju sebagai caleg dari PPP ataupun menjadi underbouw PPP,secara langsung ataupun tidak langsung memberikan dampakn terhadap perilaku politik dan dukungan masyarakat dalam memilih atau memberikan dukungan suaranya terhadap figure ulama khususnya para santri di lingkungan pesantrren tersebut.dimana dalam kontek pesantren masih dikenal istilah ta.jim atau nurut terhadap kiyai dan apabila melanggar titahnyadianggap telah mendustai kiyai.
Peran ulama dan pesantren sangatlah mmiliki kontribusi yang sangat besar terhadap elektabilitas partai dansimpati masyarakat.tengoklah sebuah kasus dimana banyak tokoh politik nasional yang berkunnjung ke pesantren pesantren di tasikmalaya.contohnya pesantren cipasung banyak tokoh politik yang datang ke pesantren cipasung untuk meminta restu terhadap ulama di sana yang secara tidak langsung mengisyaratkan partai politik meminta dukungan politik terhadap ulama yang memilikikekuatan politik berupa massa baik para santri maupun masyarakat sekitarnya.akibatnya apabila ulama telah memberikan isyarat untuk mendukung tokoh atau partai yang satu maka secara pasti para santri sudah tentu turut dan patuh terhadap pilihan ulama tersebut
3)             Pemilih Tradisional Sebagai Target Kampanye PPP.
pemilih tradisional, yang memiliki orientasi yang sangat tinggi terhadap ideologi dan karisma sang kontestan, tanpa memedulikan program-program yang ditawarkan. Faktor kedekatan emosional, baik terhadap parpol maupun terhadap kontestan, sangat menentukan.Dengan faktor emosional, mereka cukup mudah dimobilisasi oleh parpol yang seideologi dengan mereka.Kelompok pemilih tradisional masih menjadi mayoritas pemilih tasikmalaya di bandingkan dengan pemillih yang rasional dan pragmatis.
Perilaku dan sikap politik Pemilih tradisional ini banyak di tentukan oleh arahan dari tokoh tokoh setempat baik oleh para ulam,tokoh pemuda,dan oleh orang yang terpandang di masyarakat tersebut.
Salah satu kasus ketika asep maosul afandi maju sebagai caleg dari PPP untuk tingkat nasional,masyarakat lebih memandang  figure asef maosul sebagai sosok ulama yang berkharismatik dan dengan nama besar pesantren huda masyarakat cenderung merespon dan mendukung khususnya para pemilih dari golongan tua di daerah daerah pedesaan yang berpendidikan rendah dari pada melihat program yang di tawarkan oleh caleg tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PANCASILA DAN BERBAGAI DEFINISI

Review Buku Kaelani klik link dibawah ini  https://docs.google.com/document/d/142IaPq55EThm5V0yfzz-dE0drDFMDc2Lfn9UcIib330/edit?usp=sh...