PARTAI
PERSATUAN PEMBANGUNAN
LAMBANG DAN PEMILIH TRADISIONAL
(sebuah basis kekuatan politik di tasikmalya)
Oleh :Yosef Nursyamsi
Partai
politikmerupakam suatu kelompok terorganisir yang angota angotanya mempunyai
orientasi nikai dan cita cita yang sam,tujuan kelompok ini ialah intik
memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik dengan cara
konstitusional dalam malaksanakan programnnya.
Menurut
sigmunt nurmann dalam modern political parties (1963)mangatakan bahwa definisi
partai politik adalah “organisasi dari aktivis aktivis politik yang berusaha
untuk menguasai kekuasaan pemerintahan
serta merebut dukungan rakyat melalui persaingan dengan suatu golongan atau
golongan golongan kainyang mempunyai pandangan berbeda”
Sedangkan
menurut geovani satori partai politik merupakan suatu politik yang mengikuti
pemilu dan melalui pemilu mampu menempatkan calon calon menduduki jabatan
jabatan tertentu.
Dari
definisi partai politik di atas dapat ddiambil kesimpilan bahwa partai politik
merupakan perantara yang besar dyang menghubungkan kekuatan kekuatan dan
idiologi social dengan lembaga lambaga pemerimtahan tang resmi.
Partai
politik jga dipandang sebagai kekuatan politik yang paling dominan dan
berpengaruh langsung terhadap kelangsungan sendi sendi Negara dan pemrintahan
berbeda dengan organisasi lain seperti mahasiswa,pers dan lsm.dimana partai
politik mempunyai fungsi yang berkaitan langsung dengan dikingan,kekuasaan,dan
berperan dalam masalah ketatanegaraan baik berupa perwalikan politik masyarakat
di parlemen,menyerap aspirasi masyarakat,dan membuat kebijakan.
Adapun
fungsi partai politik yang tidak dimiliki oleh organisasi leluatan politik lain
seperti pers mahasiswa,militer dan lsm adalahah sebagai berikut:
a)
Fungsi
Refresentatif
Fungsi perwakilan atau political refresentation
merupakan konsep bahw seorang pewakil mempunyai kemampuan ddan kewajiban intik
bicara dan menyampaikan asfirasi atas nama kewlompok yang lebih besar atau
mewakili rakyat atas nama partai poliitik .
Fungsi refresentantip ini berkautan erat dengan
pemili dimana rakyat diberikan keleluasan dan kenenasan dalam memilih atau menentukan
siapawakil mereka di parlemen secara langsung dan bebas.
Adanya representatip ini memetakan partai mana yamg
memiliki dominasi dan kekuatan politik paling domminan dan berpengaruh terhadap
tingkat kepercayaan dan keterwakilan rakyat di suatu daerah.dengan kata lain
patrai politik memiliki fingsi untuk menempatkan wakil wakilmya dalam menduduki
posisi atau jabatan tertentu.
b)
Fungsi
Konvensi
Istilah konvensi memang baru-baru
ini terdengar dalam kancah politik Indonesia, Demokrat menggunakan istilah
konvensi sebagai sarana untuk menyeleksi dan mengatahui seberapa besar tingkat
popularitas dan elektabilitas calon yang akan Ia calonkan sebagai eksekutip
nantinya. Konvensi ini muncul, salah satu sebabnya adalah karena sang ketua
umum sudah tidak dapat lagi bertarung dalam kontestasi pemilihan presiden.
Secara teoritis, konvensi akan
menjadi inovasi baru untuk mendapatkan aktor-aktor politik nasional yang baru.
Hal ini sesuai dengan beberapa fungsi yang diemban oleh partai yaitu sebagai
sarana rekruitmen politik dan sebagai sumber input aktor-aktor pengisi
jabatan publik. Konvensi juga dapat menjadi jalan bagi seseorang yang dirasa
memiliki kapabilitas tetapi tidak memiliki kendaraan politikuntuk dapat
berjuan dalam kontestasi ini, karena calon eksekutp dan wakilnya hanya dapat
dicalonkan oleh partai politik, ataupun gabungan partai politik.
Tetapi, perlu dicermati bahwa jika
kita melihat peserta konvensi yang ada, perlu kiranya ada pengawasan ketat dari
masyarakat. Ada beberapa peserta konvensi yang berasal dari lingkungan
pejabat publik. Hal ini perlu pengawasan keras dari masyarakat, karena sebagai
pejabat publik melekat padanya kewenangan, fungsi dan fasilitas yang harus
dipertanggungjawabkan.Jangan sampai, karena konvensi ini, kinerja sebagai
pejabat publik menurun atau bahkan menggunakan kewenangan dan fasilitas yang
melekat padanya untuk keperluan pribadi demi mendulang dukungan dalam konvensi.
c)
Fungsi
Agregasi
Dalam
masyarakat begitu banyak perbedaan kepentingan, yang bisa juga saling
bertentangan.Partai politik mempunyai fungsi untuk menampung, menganalisa dan
memadukan berbagai kepentingan yang berbeda itu untuk di jadikan sebuah
alternatif kebijakan umum, yang kemudian diperjuangkan dalam pembuatan dan
pelaksanaan keputusan politik.
Intik
merumuskan suatu kebijakan diperukan inputatau masukan dan asfirasi dari
masyarakan dan kekuatan politik lainya seperti mahasiswa,pers lsm dalam menyanpaikan
aspirasi dan tuntutanya sehinga nantinyaakan di kelola oleh wakil rakyat di
parlemen melalui program legislasii nasional sehingga apabila input atau kebujakna ini mencerminkan
kepentingan orang banyak maka akan di
jadikan sebagai kebujakan atau out put dari aspirasi tersebut.
d)
Fungsi
Integrasi/Sosialisasi
Sosialisasi
politik merupakan proses pembentukan sikap dan orientasi politik pada anggota
masyarakat. Sosialisasi politik akan terlaksana jika ditentukan oleh lingkungan
sosial, ekonomi, dan kebudayaan di mana seseorang/individu berada. Selain itu
juga ditentukan oleh interaksi pengalaman-pengalaman serta kepribadian
seseorang. Sosialsiasi politik merupakan proses yang berlangsung rumit yang dihasilkan
dari usaha saling mempengaruhi di antara kepribadian individu dengan
pengalaman-pengalaman politik yang relevan yang memberi bentuk terhadap tingkah
laku politiknya. Pengetahuan, nilai-nilai, dan sikap-sikap yang diperoleh
seseorang itu membentuk satu persepsi, melalui mana individu menerima
rangsangan-rangsangan politik.Tingkah laku politik seseorang berkembang secara
berangsur-angsur.
Menurut
Husin (2012 : 59) Partai Politik memiliki fungsi sebagai sarana sosialisasi
politik yang merupakan proses dimana seseorang memperoleh pandangan, dan
nilai-nilai dari masyarakat. Lewat proses ini diharapkan partai politik dapat
membantu peningkatan identitas nasional dan integrasi nasional
menurut meriam budiarjo dalam dasar
dasar ilmu poltik”sisi lain dari fungsi sosialisasi politik adalah upaya
menciptakan image bahwa ia memperjuangkan kepentingan umu.ini penting jika
dikaitkan dengan tukuan partai untuk menguasai pemerintahan melalui pemenengan
dalam pemilu.”
e)
Fungsi
Political Control
Kontrol politik, ialah kegiatan untuk menunjukkan kelemahan
dan penyimpangan dalam isi suatu kebijakan atau dalam pelaksanaan kebijakan
yang dibuat dan dilaksanakan pemerintah.Pelaksanaan kontrol politik mestinya
berdasarkan tolak ukur yang jelas agar bersifat obyektif.
Seliain
fungsi partai polititik di atas partai politik juga mempinyai fingsi sebagai
penyeimbang eksekutip atau pemerintahan sebagau chek and balance sehingga tidak
terjadi dominasi kekuasaan oleh eksekutip.Partai politik judga berfingsi
sebagai agen perubahan sosial politik
Di
kota tasikmala partai politik juga menjadi sebuah kekiatan politik yang paling
dominan dalam menentukan pemerintahan.salah satu kekuatan poltik yang paling
berpengaruh danmenjadi basis kekuatan politik tasikmalaya adalah partai
perstuan pembangunan.
Ditengah
turunya elektabititas partai persatuan pembangunan di tingkat nasional justru di
tasikmalaya elektabikitas partai perstatuan pembangunan mengalami kenaikan dan
semakin solid dan mampu mengantarkan wakil wakil dari PPP ke tingkat DPR pusat.
Hal
ini membuktikan bahwa basis dan kekuatan politik ppp berada di tasikmalaya
bahkan selama lebih dari dua periode ppp berhasil menguasi pemerintahan baik di
parlemen Maupun eksekutip.
Sebagai
kekuatan politik yang berbasis di tasikmaya PPP tentunya memililiki strategi
dalam melanggengkan kekusaan dan meraih dukungan masyarakat terhadap PPP.
Halini
dapat dilihat dari beberapa stategi yang diterapkan olehPPP mengamankan ssuara
PPPdi kota tasikmalaya.
1)
Lambang
Ka,Bah Sebagai Marketing Politik
Setelah
reformasi PPP kembali menggunakan azas islam dan menggunakan ka,bah sebagai
lambang partai,secara marketing politik yaitu strategi partai untuk mendapatkan
kemenangan dalam pemilu,sejatinya lambang ka,bah ini merupakan marketing
politikkarena dapat mempengaruhi para pemilih tradisional yang menganggap bahwa
ka,bah merupakan symbol atau lambang besar umat islam bahkan sebagai kiblatnya
umat islam.
2)
Tokoh
Ulama Dan Pesantren Sebagai Tokoh Yang Kharismatik Dan Sentralistik
Adanya
tokoh tokoh ulama atau pesantren yang maju sebagai caleg dari PPP ataupun
menjadi underbouw PPP,secara langsung ataupun tidak langsung memberikan dampakn
terhadap perilaku politik dan dukungan masyarakat dalam memilih atau memberikan
dukungan suaranya terhadap figure ulama khususnya para santri di lingkungan
pesantrren tersebut.dimana dalam kontek pesantren masih dikenal istilah ta.jim
atau nurut terhadap kiyai dan apabila melanggar titahnyadianggap telah
mendustai kiyai.
Peran
ulama dan pesantren sangatlah mmiliki kontribusi yang sangat besar terhadap
elektabilitas partai dansimpati masyarakat.tengoklah sebuah kasus dimana banyak
tokoh politik nasional yang berkunnjung ke pesantren pesantren di
tasikmalaya.contohnya pesantren cipasung banyak tokoh politik yang datang ke
pesantren cipasung untuk meminta restu terhadap ulama di sana yang secara tidak
langsung mengisyaratkan partai politik meminta dukungan politik terhadap ulama
yang memilikikekuatan politik berupa massa baik para santri maupun masyarakat
sekitarnya.akibatnya apabila ulama telah memberikan isyarat untuk mendukung
tokoh atau partai yang satu maka secara pasti para santri sudah tentu turut dan
patuh terhadap pilihan ulama tersebut
3)
Pemilih
Tradisional Sebagai Target Kampanye PPP.
pemilih tradisional, yang memiliki orientasi
yang sangat tinggi terhadap ideologi dan karisma sang kontestan, tanpa
memedulikan program-program yang ditawarkan. Faktor kedekatan emosional, baik
terhadap parpol maupun terhadap kontestan, sangat menentukan.Dengan faktor
emosional, mereka cukup mudah dimobilisasi oleh parpol yang seideologi dengan
mereka.Kelompok pemilih tradisional masih menjadi mayoritas pemilih tasikmalaya
di bandingkan dengan pemillih yang rasional dan pragmatis.
Perilaku dan sikap politik Pemilih tradisional
ini banyak di tentukan oleh arahan dari tokoh tokoh setempat baik oleh para
ulam,tokoh pemuda,dan oleh orang yang terpandang di masyarakat tersebut.
Salah satu kasus ketika asep maosul afandi maju
sebagai caleg dari PPP untuk tingkat nasional,masyarakat lebih memandang figure asef maosul sebagai sosok ulama yang
berkharismatik dan dengan nama besar pesantren huda masyarakat cenderung
merespon dan mendukung khususnya para pemilih dari golongan tua di daerah
daerah pedesaan yang berpendidikan rendah dari pada melihat program yang di
tawarkan oleh caleg tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar