Judul : Peran
Rumah Singgah Dalam Memberdayakan Anak Jalanan Di Kota Tasikmalaya
A.
Latar Belakang
Masalah
indonesia
sebagai negara demokrasi yang berazaskan hukum sebagai fondasi
tertingginya,telah diamanti oleh konstitusi untuk dapat melindungi segenap
tumpah darah indonesia.
Lebih
jauhnya dalam undang undang dasar pasal
34 ayat 1 di maktubkan bahwa fakir,miskin,anak terlanar dipelihara oleh
negara,artinya negara harus hadir dan mampu menjamin akan kebutuhan dasar baagi
fakir miskin,anak terlantar melalui serangkaian kebijakan yang mampu memberikan
rasa terayomi .
Kebijakan
pemerintah khususnya dalam menangani permasalahan anak terlantar seyogyanya
harus difahami secara holistik,dimana
negara memposisikan anak terlantar sama halnya dengan seperti anak anak normal
pada umumnya,yaitu mendapatkan hak sipil,kemerdekaan berpendapat beragama,lingkungan,
keluarga,kesehatan,pendidikan,jaminan sosial,dan pekerjaan yang layak.
Permasalahan
anak terlantar pada faktanya dari waktu ke waktu semakin komplek dan kuantitasnya
semakin bertambah seiring arus moderenisasi yang tidak disertai dengan daya
kreatifitas dan kompetisi .imflikasinya anak anak jalanan semakin menjamur
dipusat perkotaan,tidak terkecuali kota tasikmalaya dari penjuru
pertokoan,trotoar sampai lampu merah banyak terdapat anak jalanan yang mengais
rejeki disana.
Menjamurnya
fenomena anak jalanan di kota
tasikmalaya tidak bisa dilepaskan dari peranan dinas sosial dalam menangani
permasalahan sosial khususnya anak jalanan.pemkot tasikmalaya melalui dinas sosial
seakan membiarkan permasalahan ini berlarut-larut bahkan berujung
terbengkalai.oleh karena itu kami mencoba untuk meneliti perihal kinerja pemkot
dalam menanggulang permasalahan anak jalanan,khususnya melalui peranan rumah
singgah sebagai kepanjangan tangan dinas sosial dalam memberdayakan anak
jalanan.
B.
Rumusan Masalah
Dari
uraian latar belakang diatas,kami mencoba merumuskan permasalahan kompleksitas
anak jalanan ini dengan lebih mengeksplor mengenai peranan rumah singgah dalam
memberdayakan anak jalanan di kota tasikmalaya
C.
Batasan Masalah
Mengingat
luasnya cakupan permasalahan anak jalanan di kota tasikmalaya,dalam penelitian
ini kami terfokus pada peran pemberdayaan
rumah singgah kota tasikmalaya dengan objek penelitian terhadap
anak-anak jalanan dengan rentan usia 15 sampai 17 tahun yang tidak memiliki
hubungan dengan sekolah(tidak sekolah) dan intensitas pertemuan dengan orang
tua sangat jarang(children of street).
- Tujuan Penelitian
Tujuan
di adakanya penelitian ini adalah untuk menjawab permasalahan yang terjadi di
lingkungan sosial anak jalanan yang di antarannya adalah:
1) Tujuan umum
Untuk mengetahui
peranan rumah singgah dalam memberdayakan anak jalanan di kota tasikmalaya
2) Tujuan khusus
i.
untuk
mengetahui hubungan dan pengaruh rumah singgah terhadap pemberdayaan anak jalanan
di kota tasikmalaya
ii.
untuk
mengetahui program pemberdayaan yang diterapkan oleh rumah singgah dalam
memberdayakan anak jalanan di kota tasikmalaya
- Luaran Yang Diharapkan
penelitian
terhadap peran rumah singgah dalam memberdayakan anak jalanan di kota
tasikmalaya ini diharapkan akan diperoleh hasil sebagai berikut:
1) mengefektipkan tindakan aktor dan peran
rumah singgah dalam memberdayakan anak jalanan di kota tasikmalaya
2) mengentaskan program pemberdayaan anak
jalanan di kota tasikmalaya
3) empati masyarakat dalam memberdayakan
anak jalanan melalui berbagai lembaga informal
- Kegunaan Penelitian
Adalah
harapan kami sekiranya penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1) memberikan in put atau masukan kepada
pemkot mengenai permasalahan anak jalanan
2) menginformasikan perihal program
pemberdayaan di rumah singgah yang dapat di ikuti oleh anak jalanan
3) menjadi fasilitator antara pemerintah
dan anak jalanan yang di luar jangkauan dan bukan rujukan
- Tinjauan Pustaka
1) Peran Dan Rumah Singgah
Peran
menurut Soekanto (1990:268) adalah”aspek dinamis dari kedudukan(status) apabila
seseorang menjalankan hak dan kewajibanya sesuai dengan kedukanya,maka dia
telah menjalankan suatu peran”
menurut Robert
Linton(1936) “teori peran menggambarkan interaksi sosial dalam terminologi
aktor aktor yangbermain sesuai dengan apa yang ditetapkan oleh budaya”
Sedangkan
konsep peran menurut Soejono(1982)adalah”suatu konsef perihal apa yang dapat
dilakukan individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat,peran meliputi
norma yang dikembangkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam
masyarakat,peran dalam arti ini merupakan serangkaia peraturan yang membingbing
seseorang dalam kehidupan seseorang.
Definisi
rumah singgah dalam konfrensi nasional II masalah pekerjaan anak di indonesia
pada juli 1996 sebagai tempat pemusatan sementara yang bersifat informal,dimana
anak bertemu untuk memperoleh infornasi dan pembinaan awal sebelum di rujuk ke
dalam peminaan lebih lanjut.
Dari
uraian definisi di atas dapat diambil simpulan bahwa seorang aktor (negara atau
non negara) telah bertindak atau mejalankan peranya sebagai sebuah organisasi
rumah singgah apabila telah mampu berinteraksi secara sosial budaya sesuai hak
dan kewajibanya bersasarkan kedudukanya sehungga rangkaian dari setiap norma
norma dan peraturan dapat membingbing masyarakat lebih berdaya.
2) Anak Jalanan
Anak
jalanan menurut Departemen Sosial (2005:5) adalah “anak yang menghabiskan
sebagian waktunya untuk melakukan kegiatan hidupanya sehari hari dijalanan baik
ntuk mencari nafkah atau berkeliaran di jalanana dan tempat umum lainya,anak
jalanan mempunyai ciri ciri berusia 5 samapai 18 tahunmelakkukan kegiatan atau
berkeliaran di jalanan penampilanya kebanyakan kusam,pakaian tidak terurus dan
mobilitasnya tinggi.
Berdasarkan
pengelompoka Surbakti ,Dkk(1997)mengelompokan anak jalanan berdasaran hasil
kajian dilapangan secara garis besar di bedakan jadi tiga kelompok yaitu:
- Children on the street yakni anak anak yang mempunyai kegiatan ekonomi sebagai pekerja anak dijalanan tetapi masih mempunyai hubungan yang kuat keluarganya (orang tua)sebagian penghasilan mereka di jalankan pada kategori ini adalah untuk mebantu yang mesti ditanggung tidak dapat ditanggug sendiri o;eh keluarganya.
- Children of the street yakni anak anak yang berfartisipasi penuh dijalanan baik secara soosial maupun ekonomi,beberapa diantara mereka masih mempunyai hubungan dengan orang tuanya,tetapi frekuensi pertemuan mereka tidak menentu,banyak diantara mereka dalah anak anak yang karena suatu sebab lari atau pergi dari rumah.beberapa penelitian mengungkapkan bahwa anak anak ini sangat rawan terhadap periaku salah baik secara sosial emosional jahat maupun seksual.
- Children of families on the street yaknni anak anak yang berasal dari keluarga yang hidup di jalanan,meskipun anak anak inimemilki hubungan keluarga yang sangat kuat,tetapi hidupn mereka terombang ambing dari satu tempat ke tempat laindengan segala resilonya.salah satu ccontoh penting dari kategori ini adalah pemangpangan keehidupan anak ajalanan sejak anak masih bayi bahkan masih dalam kadungan.....
Kesimpulanya
anak anak jalanan adalah sekelompok anak anak dengan rentan usia 6 sampai
dengan 18 tahun yang menjalankan kehidupanya baik profesi, maupun pergaulanya
di habiskan di jalanan,pola hubungan anak jalanan dengan anak jalanan biasanya
memilikki frekkuensi yang relatif sedikit bahkan hilang sama sekali.
Hidup
dijalanan bukanlah tanpa sebab,faktor perekonomian,kemiskinan dan kurangya
kesempatan kerja karena kurangnya keterampilan yang dimiliki dan faktor
administrasi seperti ijajah menjadi alasan yang umum anak jalanan di kota kota
besar.
Pada
dasarnya anak jalanan sama halnya seperti anak pada umumnya,mereka mempunyai
dunianya sendiri,mempunyai minat,bakat,potens dankemampuan yang sama.hal ini di
pertegas oleh konstitusi dalam UUD 1945 pasal 34 ayat 1 yangmenyatakan fakir
miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara.lebih jauhnya di perinci dalam
UU no 23 tahun 2002 yang menegaskan bahwa setiap anak memiliki hak asasi yang
sama yang harus di berikan dan dilindungi oeh negara seperti hak untuk
berpendapat,beragama,pendidikan,kesehatan,jaminan sosial,dan bebas dari
diskriminasi ekploitasi.
3) Pemberdayaan
Dalam
UU no 39 tahun 2012 dikatakan bahwa pemberdayaan adalah”segala upaya yang diarahkan
utuk menjadikan warga negara yang mengalami masalah sosial mempunyai daya saing
sehingga mampu memenuhi kebutuhan dasarnya.”
Menurut
Ifz (1995:182) “pemberdayaan berarti menyiapkan kepada masyarakat simber
daya,kesempatan atau peluang,pengetahuan,dan keahlian ntuk meningkatkan
kapasitas diri masyarakat itu dalam menentukan masa depan mereka,serta untuk
berfartisipasidan mempengaruhi kehidupann dalam komunitas masyarakat di
sekitarnya”
Menurut
Kartasman (1996:144-145) menyatakan bahwa”setiap manusia dan masyarakat
memiliki potensi yang dapat dikembangkan sehingga pemberdayaan adalah upaya
untuk membangun daya otu dengan mendorong,memberikan motivasi dan membangkitkan
kesadaranakan potensi yang dimiliki serta untuk mengebangkanya.”
pendekatan
dalam pemberdayaan menutur kartasman(1997:29) adalah”harus mengikuti pendekatan
pendekatan sebagai berikut:
- Upaya pemberdayaan harus terarah(targeted) ini yang secara populer disebut pemetakan.pemerdayaan si ujukan langsung kepada yang memerlukan yang dirancang untuk mengetahui masalahnya dan sesuai kebutuhanya.
- Progam pemberdayaan harus langsung mengikutsertakan atau bahkan dilaksanakan oleh masyarakat yang menjadisasaran.
- Menggunakan pendekatan kelompok karena secara sendiri sendiri masyarakat miskin sulit memecahkan masalah masalah yang dihadapinya.
- Metode Pelaksanaan Program Penelitian.
- Populasi
Menurut
Suharsimin Arikunto (2002:108) populasi adalah”keseluruhan dari seluruh subjek
penelitian.
Populasi
disini adalah
i.
anak
jalanan yang masuk ke tiga kategoi(children on the street,children of street
dan children of families in the street) di kota tasikmalaya
ii.
rumah
singgah kota tasikmalaya
- Sampel
Menurut
Suharsimin Arikutno (2002:109) sampel adalah”sebagian atau wakil dari populasil
yang diteliti”
Sampel
dalam penelitian ini adalah anak jalanan yang masuk kategori childreen of the
street yang berada di sekitaran alun
alun tasikmalaya
- teknik pengambilan sampel
teknik
pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitiann ini adalah
- purvosif sampling dimana sampel merupakaan pilihan sesuai yang dikehendaki oleh peneliti yang dianggap mewakili populasi
- snowball sampling teknik ini di anggap cocok untuk melengkapi teknik purvosif sampling karena dengan menggunakan beberapa orang yang dikehendaki peneliti yang di anggap mengetahui permasalahan dan kemudian memberikan informasi mengenai informasi lain yang mungkin akan memberikan informasi baru atau tambahan.
Adapun
data yang diambil dalam penelitian ini adalah:
- peran rumah singgah dalam memberdayakan anak jalanan di tasikmalaya
- program program pemberdayaan yang dilakkukan oleh rumah singgah dalam memberdayakan anak jalanan
- variabel penelitian
variabel
dalam penelitian ini adalah:
- variabel bebas
menurut
Soekidjo Notoatmojoyo (2005:70) yaitu”variabel yang mempengaruhi variabel terikat”
dimana
variabel bebas dalam penelitian ini adalah peran pemberdayaan yang dilakukan
oleh rumah singgah
- variabel terikat
menurut
Soekidjo Notoatmijoyo (2005:70) yaitu “variabel yang dipengaruhi oleh variabel
bebas”
dimana
variabel terikat dalam peneilitian ini adalah hasil atau kulaitas dari
keberdayaan anak jalanan
- metode penelitian
- pendekatan atau jenis penelitian
Pada
penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan teknik penelitian
ekploratif yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan
terlebih dahulu atau mengembangkan hipotesis untuk penelitian
lanjutan,penelitian eksploratif perlu mencari hubungan gejala gejala sosial
ataupun fisik untuk mengetahui bentuk hubungan tersebut.
- Waktu dan pelaksanaan
penelitian
mengenai peran rumah singgah dalam memberdayakan anak jalanan ini akan dilakukan pada bulan april sampai juli
2015.dengan tempat pelaksanaan di rumah singgah kota tasikmalaya dan titik
titik perkumpulan komunitas anak jalanan di sekitar kota tasikmalaya.
- Tahap pelaksanaan penelitian
- Metode pengumpulan data
Metode
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber pada dua data
yaitu:
- Data primer yaitu data yang diusahakan atau didapatkan langsung oleh peneliti
Data
ini di dapat melalui metode wawancara yaitu teknik pengumpulan data yang
dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpulan data
terhadap narasumber. Narasumber ini adalah anak jalanan,tokoh masyarakat yang
memiliki pokus terhadap permasalahan anak jalanan,dan juga dengan pihak dinas
sosial melalui rumah singgah.
selain
itu juga dilakukan melalui observasi yaitu teknik pengumpulan data yang
digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi(situasi,kondisi) yang
meliputi tindakan atau peran rumah singgah, perilaku anak jalana,permasalahan
sosial dan fsikis anak jalanan
- Data sekunder yaitu data yang didapat dari orang atau instansi lain baik dari dokumentasi maupun data penunjang lainya.
- Analisi data
Setelah
di dapatakan data yang berhubungan dengan permasalahan peran rumah singgah
dalam memberdayakan anak jalanan baik data primer maupun data sekunder dari
hasil wawancara,catatan lapangan,dokumentasi,dan data lainya.selanjutnya
diadakan reduksi data berupa perunutan data melalui pola yang telah
diorganisasikan dalam sebuah kategori sehingga dapat di ambil simpulan dan
hipotesis mengenai rumusan permasalahan dalam penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://adidevis.wordpress.com/2013/06/08/konsep
peran menurut beberapa ahli di akses jam 20.00 wib
tanggal 28 maret 2015
http://local
host.vcfly.com:8010/reformat/reformat php? url=http%3a%2f fe prints.sc.id
diakses jam 21.00 wib tanggal 28 maret 2015
http:// adinda scabion
blogspot.in/2013/teknik pengambilan sampel.html
diakses jam 22.00 wib tanggal 28 maret 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar